Minggu, 14 Juni 2009
Diposting oleh WILWATIKTA di 19.29 0 komentar
Kamis, 21 Mei 2009
SEBUAH INSPIRASI STRATEGI BISNIS
The Entrepreneurial Trajectory
*A. B. Susanto* Managing Partner The Jakarta Consulting Group
** Dimuat di Majalah Eksekutif akhir November 2004
posted by condet @ 3:31 PM 1 comments
Business Disaster Recovery
* A. B Susanto*Managing Partner The Jakarta Consulting Group
** Dimuat di majalah EKSEKUTIF akhir januari 2005
Diposting oleh WILWATIKTA di 23.15 0 komentar
INSPIRASI PELUANG USAHA DI BIDANG KULINER DAN IT
CAFE NET
1. Latar Belakang
Teknologi informasi yang berkembang saat ini sangat membantu berbagai pihak dalam penyampaian informasi. Baik itu melalui media audio maupun media visual. Usaha warnet merupakan salah satu usaha yang menyewakan teknologi informasi kepada konsumen di mana konsumen mendapat kepuasan atas pemakaian teknologi informasi tersebut. Warnet banyak dimanfaatkan oleh mahasiswa, pelajar, profesional dan wisatawan asing. Warnet digunakan untuk bermacam-macam tujuan seperti mengerjakan tugas bagi mahasiswa, bersosialisasi dan berkomunikasi (chatting) bagi masyarakat umum, dan juga menjadi sarana menikmati hiburan.
Namun, terkadang kebanyakan warnet hanya mengandalkan kecanggihan teknologi informasi tersebut. Banyaknya pesaing dalam usaha warnet ini, menjadi salah satu ancaman bagi usaha warnet yang baru. Untuk itu, penulis ingin melakukan inovasi terhadap usaha warnet ini, yaitu dengan menggabungkan usaha warnet dengan usaha café. Di mana usaha café ini bergerak di bidang usaha mengolah bahan baku makanan untuk siap saji untuk para konsumen. Dengan penggabungan usaha ini, memungkinkan usaha baru ini dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
2. Visi & Misi
Adapun visi dari usaha ini yaitu:
“ Terciptanya Sarana Teknologi Informasi yang Tercepat, Santai, dan Nyaman yang dapat memuaskan para Konsumen”
Adapun misi dari usaha ini yaitu:
1. Menyediakan komputer dengan provider yang bisa cepat mengakses semua informasi yang ada,
2. Menciptakan suasana yang nyaman untuk para konsumen,
3. Menyediakan beraneka makanan dan minuman.
3. Tujuan Pendirian Usaha
Usaha ini membantu para konsumen mendapatkan informasi yang mereka inginkan, dan juga pemenuhan kebutuhan psikologisnya seperti makan dan minum.
4. Analisi SWOT
- Kekuatan
- Menyediakan provider yang bisa mengakses semua informasi yang ada.
- Tersedianya makanan dan minuman yang dapat dinikmati para konsumen.
- Tingginya minat masyarakat untuk memperoleh informasi, baik itu informasi local maupun informasi interlokal.
- Kelemahan
- Besarnya dana yang diperlukan untuk memulai usaha tersebut.
- Peluang
- Masih kurangnya usaha café net, sehingga besarnya peluang untuk memperoleh keuntungan yang banyak.
- Besarnya peluang untuk mengembangkan usaha.
Diposting oleh WILWATIKTA di 22.46 0 komentar
Sabtu, 25 April 2009
PELUANG BISNIS DI MASA KRISIS
Ketika kondisi ekonomi terpuruk seperti saat ini, banyak yang bilang kalau dunia bisnis hancur-hancuran. Daya beli masyarakat yang menurun membuat penjualan ikut menurun, akibatnya stok barang menumpuk, arus modal terhambat, utang jadi bertambah, usaha terancam bangkrut, PHK karyawan menghantui dimana-mana, dan seterusnya.
Situasi ekonomi yang seperti ini membuat banyak orang putus asa dan hilang harapan. Bagi pengusaha yang kemudian usahanya bangkrut, bisa saja malah depresi atau stress. Usaha yang ditekuni selama berpuluh-puluh tahun tutup hanya dalam beberapa bulan. Karena tidak mampu bertahan dalam kondisi ekonomi yang sedang lesu.
Sementara, bagi para calon pengusaha atau pebisnis yang baru akan memulai bisnisnya, kebanyakan akan memilih untuk menahan diri sementara waktu. Sambil terus berharap kondisi ini bisa cepat berlalu agar usaha yang dirancangnya bisa segera berjalan.
Akan tetapi, kalau saya katakan, sebetulnya di saat kondisi ekonomi tidak karuan seperti sekarang, peluang bisnis atau usaha sebetulnya tetap menjanjikan. Anda pasti tidak percaya dan mengatakan saya bercanda. Saya memiliki alasan kuat mengapa berkata seperti ini. Mau tahu alasannya?
Pertama, saya selalu yakin di saat seperti apapun dan dalam situasi seburuk apapun, tetap ada peluang bisnis yang menjanjikan. Ada jenis bisnis yang justru melaju kencang di saat yang lainnya kolaps. Ada usaha yang tingkat demand-nya terus naik ketika yang lainnya sedang turun.
Contoh nyata seperti usaha di bidang percetakan. Menjelang pemilihan umum (pemilu) 2009 nanti, sekarang usaha percetakan hampir semuanya kebanjiran order. Maklum saja, coba hitung berapa jumlah partai peserta pemilu, dan di setiap partai ada berapa banyak jumlah caleg-nya. Mereka semua butuh untuk mempromosikan dirinya. Mereka semua butuh melakukan personal branding agar bisa dikenal dan merebut simpati rakyat. Sebagai upayanya, tanpa segan mereka mencetak brosur, spanduk, baliho, dan kaos yang disebar di jalan-jalan dan dibagikan ke pendukungnya.
Coba saja hitung berapa potensi ekonomi yang ada di sana. Misalkan saja setiap caleg bermodalkan seminim-minimnya Rp 10 juta, kalau ada 100 ribu caleg (dari tingkat pusat sampai kabupaten) se-Indonesia, maka uang yang berputar untuk percetakan bagi caleg saja Rp 1 triliun. Besar kan uang yang berputar di sana? Itu baru untuk promosi caleg saja, belum untuk yang lainnya seperti kertas surat suara dan kebutuhan lainnya.
Alasan kedua, ketika banyak usaha yang bangkrut, sebetulnya pasarnya tetap tidak “mati”. Hanya mungkin demand-nya saja yang menurun. Dan pasti ketika situasi kembali normal, maka permintaanya akan kembali meningkat.
Maka kalau Anda adalah pebisnis baru dan menunggu sampai situasi normal terlebih dulu untuk mulai usaha, kemungkinan besar Anda akan kalah start. Sebab pebisnis lama yang bangkrut sangat mungkin kembali bermain di bidang tersebut. Dan pasti Anda akan kalah pengalaman, jaringan, dan lainnya. Maka saran terbaik saya adalah mulailah dari masa krisis agar Anda bisa segera mengisi pasar yang ditinggalkan oleh pebisnis-pebisnis lama itu. Dengan begitu, ketika kondisi ekonomi pulih, bisnis Anda sudah dikenal dan melangkah jauh dibanding pebisnis yang baru mulai.
Banyak contoh membuktikan kalau tidak sedikit pebisnis sukses justru memulainya saat krisis ekonomi. Sebagai contoh Anda kenal perusahaan Nestle? Henry Nestle, pendirinya, juga memulai bisnisnya ketika negaranya tengah dilanda krisis ekonomi berkepanjangan. Rakyat di negaranya yang tengah kesulitan mendapatkan makanan untuk bayi, dijawab oleh Nestle yang seorang Ahli Kimia dengan membuat makanan bayi yang bergisi. Dan sejak itu pula usahanya mampu menjadi market leader dan berkembang ke seluruh dunia.
Nah, begitulah alasan saya. Saya selalu yakin:
Bisnis itu tidak akan pernah mati, kapanpun dan dimanapun. Asal kita bisa melihat peluangnya!
Apalagi kalau Anda menggunakan internet sebagai penyokong usaha Anda. Internet adalah tenaga promosi terampuh yang selama ini sudah saya buktikan lewat www.gepukfood.com. Internet telah membuat bisnis-bisnis yang saya geluti dikenal luas ke seluruh dunia. Dan bisa diakses kapanpun, siapa saja ingin mengetahuinya. Dan yang tak kalah penting, biayanya tak harus sebesar yang dikeluarkan para caleg tadi. Mari mulai manfaatkan internet untuk bisnis dan kepentingan kita.
Di posting berikutnya akan saya sampaikan tentang tips-tips meningkatkan penjualan di kala krisis. Nantikan saja…
SEMUA ORANG PASTI PERNAH BERMIMPI INGIN MENJADI JUTAWAN DAN INILAH
SAATNYA JADI JUTAWAN...!!!
Diposting oleh WILWATIKTA di 20.27 0 komentar
Jumat, 24 April 2009
Cara GILA jadi pebisnis internet, sebuah inspirasi dari Purdie E Chandra untuk BERANI berbisnis online (2)
Bagaimana kalau menurut pendapat Anda? Apakah ada suatu yang spesial yang belum pernah Anda dapatkan sebelumnya? Bagi yang sudah pernah atau malah berulangkali ikut pelatihan kewirausahaan atau entrepreneurship, seperti yang misalnya sering diadakan Semarang Entrepreneur University, tentu bukan hal asing.
Tapi yang menarik kalau konsep itu kemudian diterapkan dalam situasi baru: bisnis online! Ada pemahaman baru yang bisa kita tarik. Selain bahwa konsep bisnis itu universal, tapi juga adaptif atau dengan kata lain bisa diterapkan dalam segala jenis situasi
So? Pelajarannya kita harus kreatif. Kreativitas merupakan salah satu anugerah Tuhan agar kita bisa terus bertahan dan mencapai keberhasilan.
Ok. Sekarang, kita teruskan 3 konsep BERANI dari pebisnis hebad yang kebetulan mentor bisnis saya juga, Purdie E Chandra. Dikatakannya bahwa tiga BERANI lainnya adalah sebagai berikut:
• Berani merantau. Konsep ini lahir dari kejelian seorang Purdie E Chandra dalam mengamati kemajuan bisnis suatu kaum. Bahwa orang yang sukses adalah pebisnis yang berani merantau. Meninggalkan segala kenyamanannya di negeri sendiri dan merantau ke negeri orang yang mungkin baru pertama kali itu pula didatanginya.
Mereka survive dan berhasil di perantauan, padahal sebelumnya mungkin mereka orang yang biasa atau malah kekurangan saat masih tinggal di kampung. Itu semua merupakan bukti kalau orang yang BERANI merantau akan lebih berpeluang untuk sukses. Mereka akan berusaha sekuat tenaga dan melipatgandakan energi yang dimilikinya agar bisa berhasil. Sebab kalau mereka gagal, tidak akan yang mereka jadikan sebagai tempat sandaran. Beda misalnya kalau mereka tinggal di kampung. Kalau gagal mungkin masih ada saudara, tetangga, atau mertua yang siap menolongnya.
Lalu kaitannya dengan bisnis online apa? Ya di bisnis online anda juga harus BERANI merantau. Meskipun mungkin kegiatannya dilakukan di rumah Anda, tapi sebetulnya Anda sudah bisa merantau ke seluruh dunia. Anda bisa ketemu orang Jerman. Baik orang Jerman asli maupun orang yang rumahnya jejer kauman.
Lalu apa konsekuensinya? Ya, Anda harus mau belajar bahasa mereka, karakter mereka dan sifat-sifat mereka. Meski Anda berbisnis lewat internet, tetap penting untuk mengetahuinya guna memperlancar bisnis Anda. Ya paling tidak Anda tahu bahasanya yang terkait urusan bisnis Anda itu.
Enaknya lagi, di bisnis online Anda bisa merantau setiap saat dan sangat cepat. Saat ini mau merantau ke Amerika Serikat untuk memasarkan tempe. Lalu lima menit kemudian Anda mau jualan tasbih di Arab, dst.
Berani merantau di sini diartikan sebagai keberanian Anda dalam mempelajari segala hal yang berhubungan dengan bisnis di tempat perantauan Anda itu. Belajarnya pun mudah. Anda tinggal tanya sama Mbah Google dan Kang Yahoo.
• Berani sukses. Ketika akan terjun ke bisnis online, Anda harus berani sukses. Meski mungkin bahkan Anda belum pernah buka internet sekalipun, Anda harus tetap menanamkan keberanian SUKSES itu dalam seluruh diri Anda. Kalau bisa sampai bagian tubuh sekecil apapun, misalnya rambut, juga mengatakan kalau Anda bisa sukses. Bayangkan sendiri saja, bagaimana rasanya kalau sekujur tubuh dan organ tubuh Anda berteriak bersama-sama kalau Anda BERANI SUKSES.
Sama saja sebetulnya dengan di bisnis offline, Anda pun wajib YAKIN kalau bakalan sukses. Karena dengan keyakinan dan keberanian untuk sukses itu Anda akan percaya diri dan menjalani bisnis Anda dengan sungguh-sungguh. Kalaupun sekali gagal, Anda akan bangkit lagi. Dua kali gagal, Anda lebih bersemangat untuk bangkit. Dan begitu seterusnya.
Coba kalau Anda tidak yakin, melakukannya saja Anda pasti penuh dengan keragu-raguan. Dan yang lucu, kalau Anda sendiri tidak yakin, bagaimana dengan orang lain? Pasti mereka akan tambah tidak percaya kalau Anda bisa SUKSES.
• Berani memulai. Konsep kelima yang sering jadi hambatan orang untuk berbisnis online adalah sulit mulai. Dan biasanya ada saja yang jadi alasannya baik keterbatasan ilmu atau keahlian. Misalnya, saya kan tidak tahu website itu apa? Blog itu apa? Dan bahasa-bahasa aneh lainnya seperti HTML, PHP, Javascript, dll? Bagaimana mau mulai bisnis online?
Padahal jawabannya gampang. Ya tinggal belajar. Cari mentor. Ikut kursus bisnis online. Kalau ingin cara praktis, ya sediakan saja modal. Dan Anda tinggal cari orang yang memang ahli dalam bidang yang tidak Anda kuasai. Gampang kan?
Ingat, Anda itu pengusaha! Pengusaha itu tidak harus bisa segalanya. Tapi bisa mendayagunakan asetnya untuk mencapai tujuan bisnis Anda.
Dan modal di bisnis online sangat jauh lebih kecil dibanding bisnis offline. Bandingkan coba Anda nyewa ruko satu tahun yang bisa mencapai belasan atau puluhan juta mungkin, dengan sewa hosting dan beli domain setahun yang biayanya bisa tidak lebih tinggi dari UMR sebulan.
Memang pasti semua usaha ada resikonya. Bisnis online juga meski sangat kecil. Mengutip kata mentor saya, Purdie E Chandra. Beliau mengatakan begini:
Memulai usaha itu memang beresiko, tapi tidak memulai usaha akan lebih beresiko.
Karena Anda jadi tidak punya aset online. Padahal PASTI segala kehidupan manusia nantinya tidak akan lepas dari yang namanya online. Sekarang saja, orang untuk baca berita misalnya, tak harus tunggu koran besok pagi, tapi sekarang berita yang baru berapa menit saja sudah bisa dibaca di internet. Jual bumbu tabur, toko produk muslim, bahkan warung angkringan pun sudah lewat online.
Jadi apa lagi alasan Anda untuk tidak segera berbisnis online. Mulai dari sekarang. Mulai dari detik ini. Jangan tunda lagi. Ayo kita berbisnis online!
Salam hebad!
Diposting oleh WILWATIKTA di 21.40 0 komentar