Ketika kondisi ekonomi terpuruk seperti saat ini, banyak yang bilang kalau dunia bisnis hancur-hancuran. Daya beli masyarakat yang menurun membuat penjualan ikut menurun, akibatnya stok barang menumpuk, arus modal terhambat, utang jadi bertambah, usaha terancam bangkrut, PHK karyawan menghantui dimana-mana, dan seterusnya.
Situasi ekonomi yang seperti ini membuat banyak orang putus asa dan hilang harapan. Bagi pengusaha yang kemudian usahanya bangkrut, bisa saja malah depresi atau stress. Usaha yang ditekuni selama berpuluh-puluh tahun tutup hanya dalam beberapa bulan. Karena tidak mampu bertahan dalam kondisi ekonomi yang sedang lesu.
Sementara, bagi para calon pengusaha atau pebisnis yang baru akan memulai bisnisnya, kebanyakan akan memilih untuk menahan diri sementara waktu. Sambil terus berharap kondisi ini bisa cepat berlalu agar usaha yang dirancangnya bisa segera berjalan.
Akan tetapi, kalau saya katakan, sebetulnya di saat kondisi ekonomi tidak karuan seperti sekarang, peluang bisnis atau usaha sebetulnya tetap menjanjikan. Anda pasti tidak percaya dan mengatakan saya bercanda. Saya memiliki alasan kuat mengapa berkata seperti ini. Mau tahu alasannya?
Pertama, saya selalu yakin di saat seperti apapun dan dalam situasi seburuk apapun, tetap ada peluang bisnis yang menjanjikan. Ada jenis bisnis yang justru melaju kencang di saat yang lainnya kolaps. Ada usaha yang tingkat demand-nya terus naik ketika yang lainnya sedang turun.
Contoh nyata seperti usaha di bidang percetakan. Menjelang pemilihan umum (pemilu) 2009 nanti, sekarang usaha percetakan hampir semuanya kebanjiran order. Maklum saja, coba hitung berapa jumlah partai peserta pemilu, dan di setiap partai ada berapa banyak jumlah caleg-nya. Mereka semua butuh untuk mempromosikan dirinya. Mereka semua butuh melakukan personal branding agar bisa dikenal dan merebut simpati rakyat. Sebagai upayanya, tanpa segan mereka mencetak brosur, spanduk, baliho, dan kaos yang disebar di jalan-jalan dan dibagikan ke pendukungnya.
Coba saja hitung berapa potensi ekonomi yang ada di sana. Misalkan saja setiap caleg bermodalkan seminim-minimnya Rp 10 juta, kalau ada 100 ribu caleg (dari tingkat pusat sampai kabupaten) se-Indonesia, maka uang yang berputar untuk percetakan bagi caleg saja Rp 1 triliun. Besar kan uang yang berputar di sana? Itu baru untuk promosi caleg saja, belum untuk yang lainnya seperti kertas surat suara dan kebutuhan lainnya.
Alasan kedua, ketika banyak usaha yang bangkrut, sebetulnya pasarnya tetap tidak “mati”. Hanya mungkin demand-nya saja yang menurun. Dan pasti ketika situasi kembali normal, maka permintaanya akan kembali meningkat.
Maka kalau Anda adalah pebisnis baru dan menunggu sampai situasi normal terlebih dulu untuk mulai usaha, kemungkinan besar Anda akan kalah start. Sebab pebisnis lama yang bangkrut sangat mungkin kembali bermain di bidang tersebut. Dan pasti Anda akan kalah pengalaman, jaringan, dan lainnya. Maka saran terbaik saya adalah mulailah dari masa krisis agar Anda bisa segera mengisi pasar yang ditinggalkan oleh pebisnis-pebisnis lama itu. Dengan begitu, ketika kondisi ekonomi pulih, bisnis Anda sudah dikenal dan melangkah jauh dibanding pebisnis yang baru mulai.
Banyak contoh membuktikan kalau tidak sedikit pebisnis sukses justru memulainya saat krisis ekonomi. Sebagai contoh Anda kenal perusahaan Nestle? Henry Nestle, pendirinya, juga memulai bisnisnya ketika negaranya tengah dilanda krisis ekonomi berkepanjangan. Rakyat di negaranya yang tengah kesulitan mendapatkan makanan untuk bayi, dijawab oleh Nestle yang seorang Ahli Kimia dengan membuat makanan bayi yang bergisi. Dan sejak itu pula usahanya mampu menjadi market leader dan berkembang ke seluruh dunia.
Nah, begitulah alasan saya. Saya selalu yakin:
Bisnis itu tidak akan pernah mati, kapanpun dan dimanapun. Asal kita bisa melihat peluangnya!
Apalagi kalau Anda menggunakan internet sebagai penyokong usaha Anda. Internet adalah tenaga promosi terampuh yang selama ini sudah saya buktikan lewat www.gepukfood.com. Internet telah membuat bisnis-bisnis yang saya geluti dikenal luas ke seluruh dunia. Dan bisa diakses kapanpun, siapa saja ingin mengetahuinya. Dan yang tak kalah penting, biayanya tak harus sebesar yang dikeluarkan para caleg tadi. Mari mulai manfaatkan internet untuk bisnis dan kepentingan kita.
Di posting berikutnya akan saya sampaikan tentang tips-tips meningkatkan penjualan di kala krisis. Nantikan saja…
SEMUA ORANG PASTI PERNAH BERMIMPI INGIN MENJADI JUTAWAN DAN INILAH
SAATNYA JADI JUTAWAN...!!!
0 komentar:
Posting Komentar